Sukoharjo (Espos)–Alat monitoring instrumentasi masyarakat (MIM) mulai disiagakan di sejumlah titik rawan banjir di sepanjang Sungai Bengawan Solo menyusul datangnya musim penghujan.
Alat atau alarm peringatan dini bencana banjir tersebut, telah dipasang di sejumlah daerah sekitar sungai yang rawan meluap atau rawan banjir.
Kasub Div Asa V/2 Perum Jasa Tirta I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Joko Sulistyono mengatakan, alat MIM yang telah disiagakan di titik rawan banjir di antaranya di daerah Bacem, Desa Telukan dan di Gading Permai Desa Grogol, Kecamatan Grogol.
Sementara di wilayah Solo, MIM dipasang di Kelurahan Joyotakan, Serengan dan Pucangsawit, Jebres, Solo serta di wilayah jembatan Mungkung, Sragen.
“Alat ini akan berbunyi secara otomatis jika air sungai sudah naik dalam posisi siaga, bunyi alarm bisa terdengar hingga radius 100-200 meter sehingga warga sekitar sungai bisa bersiap-siap apabila air sungai mulai naik,” terangnya ketika ditemui Espos, Jumat (8/1) di sela-sela pemasangan alat MIM di jembatan Bacem, Grogol.
Joko menambahkan, alat MIM yang saat ini telah terpasang di sejumlah titik tersebut, sejauh ini telah membantu masyarakat untuk menghadapi kemungkinan terjadinya banjir. Menurut Joko, sebagian masyarakat yang wilayahnya terpasang alarm banjir telah mengerti sinyal yang diberikan alat tersebut.
ufi *) Sumber Solopos
Alat atau alarm peringatan dini bencana banjir tersebut, telah dipasang di sejumlah daerah sekitar sungai yang rawan meluap atau rawan banjir.
Kasub Div Asa V/2 Perum Jasa Tirta I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Joko Sulistyono mengatakan, alat MIM yang telah disiagakan di titik rawan banjir di antaranya di daerah Bacem, Desa Telukan dan di Gading Permai Desa Grogol, Kecamatan Grogol.
Sementara di wilayah Solo, MIM dipasang di Kelurahan Joyotakan, Serengan dan Pucangsawit, Jebres, Solo serta di wilayah jembatan Mungkung, Sragen.
“Alat ini akan berbunyi secara otomatis jika air sungai sudah naik dalam posisi siaga, bunyi alarm bisa terdengar hingga radius 100-200 meter sehingga warga sekitar sungai bisa bersiap-siap apabila air sungai mulai naik,” terangnya ketika ditemui Espos, Jumat (8/1) di sela-sela pemasangan alat MIM di jembatan Bacem, Grogol.
Joko menambahkan, alat MIM yang saat ini telah terpasang di sejumlah titik tersebut, sejauh ini telah membantu masyarakat untuk menghadapi kemungkinan terjadinya banjir. Menurut Joko, sebagian masyarakat yang wilayahnya terpasang alarm banjir telah mengerti sinyal yang diberikan alat tersebut.
ufi *) Sumber Solopos
0 comments:
Post a Comment