SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1429 H

Media Online & Sharing Informasi
Kisah nyata di dunia glamor Jakarta
( diadop dari milis tetangga)
Dua hari yang lalu gw ketemu dengan salah seorang AFI (Akademi Fantasi Indosiar). Selain lepas kangen (he..he) gw juga dapat cerita seru dari kehidupan mereka. Di balik image mereka yang gemerlap saat manggung atau ketika nongol di teve, kehidupan artis AFI sangat memprihatinkan. Banyak di antara mereka yang hidup terlilit utang ratusan juta rupiah. Pasalnya, orang tua mereka ngutang ke sana-sini buat menggenjot sms putera-puteri mereka. Bisa dipastikan tidak ada satu pun kemenangan AFI itu yang berasal dari pilihan publik. Kemenangan mereka ditentukan seberapa besar orang tua mereka anggup menghabiskan uang untuk sms. Orang tua Alfin dan Bojes abis 1 M. Namun mereka orang kaya, biarin aja.
Yang kasian mah, yang kaga punya duit. Fibri (AFI 005) yang tereliminasi di minggu-minggu awal kini punya utang 250 juta. Dia sekarang hidup di sebuah kos sederhana di depan Indosiar. Kosnya emang sedikit mahal RP 500..000. Namun itu dipilih karena pertimbangan hemat ongkos transportasi. Kos itu sederhana (masih bagusan kos gw gitu loh), bahkan kamar mandi pun di luar. Makannya sekali sehari. Makan dua kali sehari sudah mewah buat Fibri. Kaga ada dugem dan kehidupan glamor, lha makan aja susah.
Ada banyak yang seperti Fibri. Sebut saja intan, Nana, Yuke, Eki, dll. Mereka teikat kontrak ekslusif dengan manajemen Indosiar. Jadi, kaga bisa cari job di luar Indosiar. Bayaran di Indonesiar sangat kecil. Lagian pembagian job manggung sangat tidak adil. Beberapa artis AFI seperti Jovita dan Pasya kebanjiran job, sementara yang lain kaga dapat/jarang dapat
job. Maklum artisnya sudah kebanyakan. Makanya buat makan aja mereka susah. Temen gw malah sering dijadiin tempat buat minjem duit. Minjemnya bahkan cuma Rp 100.000. Buat makan gitu loh. Mereka ga berani minjem banyak karena takut ga bisa bayar.
Ini benar-benar proyek yang tidak manusiawi. Para orang tua dan anak Indonesia dijanjikan ketenaran dan kekayaan lewat sebuah ajang adu bakat di televisi. Mereka dikontrak ekslusif selama dua tahun oleh Indosiar. Namun tidak ada jaminan hidup sama sekali. Mereka hanya dibayar kalo ada manggung. Itu pun kecil sekali, dan tidak menentu.
Buruh pabrik yang gajinya Rp 900.000 jauh lebih sejahtera daripada mereka.
Nah acara ini dan acara sejenis masih banyak, Pildacil juga begitu. Kasian orang tua dan anak yang rela antre berjam-jam untuk sebuah penipuan seperti ini. Seorang anak pernah menangis tersedu-sedu saat tidak lolos dalam audisi AFI. Padahal dia beruntung. Kalau dia sampai masuk, bisa dibayangkan betapa dia akan membuat orang tuanya punya utang yang melilit pinggang, yang tidak akan terbayar sampai kontraknya habis.
JUDI SMS MENGGILAAAA ……
Tiap stasiun televisi di Indonesia mempunyai acara kontes-kontesan. Tengok saja misalnya AFI, Indonesian Idol, Penghuni Terakhir, KDI, Putri Cantrik, dsb. Sejatinya, tujuan dari acara ini bukan mencari bibit penyanyi terbaik. Acara ini hanya sebagai kedok. Bisnis sebenarnya adalah SMS premium…
Bisnis ini sangat menggiurkan, lagi pula aman dari jeratan hukum — setidaknya sampai saat ini. Mari kita hitung. Satu kali kirim SMS iayanya –anggaplah- - Rp 2000. Uang dua ribu rupiah ini sekitar 60% untuk penyelenggara SMS Center (Satelindo, Telkomsel, dsb). Sisanya yang 40% untuk “bandar” (penyelenggara) SMS. Siapa saja bisa jadi bandar, asal punya modal untuk sewa server yang terhubung ke Internet nonstop 24 jam per hari dan membuat program aplikasinya. Jika dari satu SMS ini “bandar” mendapat 40% (artinya sekitar Rp 800), maka jika yang mengirimkan sebanyak 5% saja dari total penduduk Indonesia (Coba anda hitung, dari 100 orang kawan anda, berapa yang punya handphone? Saya
yakin lebih dari 40%), maka bandar ini bisa meraup uang sebanyak Rp 80.000.000.000 (baca: Delapan puluh milyar rupiah). Jika hadiah yang diiming-imingkan adalah ? rumah senilai 1 milyar, itu artinya bandar hanya perlu menyisihkan 1,25% dari keuntungan yang diraupnya sebagai “biaya promosi”! Dan ingat, satu orang biasanya tidak mengirimkan SMS hanya sekali. Masyarakat diminta mengirimkan SMS sebanyak-banyaknya agar jagoannya tidak tersisih, dan “siapa tahu”
mendapat hadiah. Kata “siapa tahu” adalah untung-untungan, yang mempertaruhkan pulsa handphone. Pulsa ini dibeli pakai uang. Artinya : Kuis SMS adalah 100% judi.
Begitu menggiurkannya bisnis ini, sampai-sampai Nutrisari membuat iklan yang saya pikir menyesatkan. Pemirsa televisi diminta menebak, “buka” atau “sahur”, lalu jawabannya dikirim via SMS. Ada embel-embel gratis. Ada kata, “dapatkan handphone… ” Saya bilang ini menyesatkan, karena pemirsa televisi bisa menyangka : “Dengan mengirimkan SMS ke nomor sekian yang gratis (toll free), saya bisa mendapat handphone gratis”.
Kondisi ini sudah sangat menyedihkan. Bahkan sangat gawat. Lebih parah daripada zaman Porkas atau SDSB. Jika dulu, orang untuk bisa berjudi harus mendatangi agen, jika dulu zaman jahiliyah orang berjudi dengan anak panah, sekarang orang bisa berjudi, hanya dengan beberapa ketukan jari di pesawat handphone!
Tolong bantu sebarkan kampanye anti judi SMS ini.
Tanpa bantuan anda, kampanye ini akan meredup dan sia-sia belaka.
Mungkin sebagian dari kita menyebut cinta itu anugrah…yach..mungkin mereka bisa bilang begitu karena sedang merasakan indahnya jatuh cinta,tapi…bagaimana dengan kita yang sedang patah hati atau mungkin putus cinta?. . .echm..m…pasti mereka yang sedang merasakan pahitnya sakit hati akan mengatakan bahwa cinta itu busyiet,munafik,omong kosong,atau mungkin…….impian belaka. Ya..kebanyakan orang sich begitu, kalau lagi seneng aja dibangga2in,dipuji2,disanjung2 seolah2 di dunia ini Cuma dia yang sempurna. Tiap hari Cuma ngomongin dia terus bahkan lebih parahnya lagi kalau kita udah jadian alias pacaran...uch…kita pasti rela nglakuin apa aja buat bikin dia bahagia,dan terkadang kita justru lupa apa yang akan terjadi kemudian….yach..masih mending kalau dia balik ngasih kita perhatian,gimana kalau dia ngasih kita mimpi,impian belaka atau mungkin sebuah pengkhianatan…???... Uch…udach gak bisa dibayangin lagi deh ya soalnya yang pasti kita bakalan nyesel banget,emosi yang melunjak..bahkan mungkin ada sebagian dari kita ngurung diri di kamar,pergi dan cari tempat yang sepi, gak mau ketemu apalagi dengerin orang ngomong,dah gak percaya lagi sama yang namanya cinta karna buat mereka cinta itu munafik sampai2 mereka menutup diri dan sudah tidak mau lagi dekat apalagi sampai cari pasangan..uch gak mau banget deh pasti…eitz jangan salah malahan ada lho mereka yang merasa dikhianatin langsung balas dendam dengan cara menjadi playboy,playgirl,atau mungkin penyuka sesama jenis… ehm..jangan sampe dech kita kaya’gitu..yach karna gak semua orang itu busyiet,pengkhianat atau munkin super bajingan(upss..sorry..)malah ada lho orang itu penyayang,baik hati dan tulus. Kalau kita mau buat lebih introspeksi diri lagi nich ya..sebenarnya ada lho orang di sekitar kita yang saying,perhatian dan tulus sama kita..ya mungkin kitanya aja kali yang kurang nyadar…yach percaya gak percaya sich tapi yang jelas jangan sampai kita jadi budak cinta..karna cinta yang sebenarnya itu adalah cinta yang penuh perhatian,pengertian,jujur dan ketulusan dari hati. Jadi jangan terlalu percaya dech sama orang yang Cuma bisa ngomong doank,,janji inilah itulah,gombal inilah itulah(dipikir kita mo ngepel kali ya dikasih gombal)dan yang pasti tetap sama pendirian kita. Jangan sampai pikiran kita diracunin sama bualannya mereka,tapi ya….dipikir2 dulu dech,apa dia bener2 sayang,pelampiasan atau mungkin jadi sampingannya mereka doank,pokoknya 1 yang mesti kita inget kalau ngasih kepercayaan sama orang tuch jangan 100%,yach…10 atau 20% aja coz takutnya tar kalau patah hati bakalan sakit 100% pokoknya sakit hati banget dech…kalian gak mau itu terjadi kan…. “_”
bersambung,...